alat-alat di lab farmakology

Pertama kami mempresentasikan lab farmakologi yang ditugaskan kepada ang 20. Dimana di lab farmakologi ini ada beberapa alat, kurang lebih ada 9 alat yang sering dipakai. Berikut adalah alat-alat yang ada lab farmakologi: 

1.HPLC (high performance liquid chromatography) 

Alat ini berfungsi sebagai pemisah senyawa yang 1 dengan senyawa lainnya. Sebagai prinsip kerjanya hplc ini dibagi menjadi 2 ada yang mobile dan stationary phase. Dimana mobile phase ini dapat bekerja berupa zat padat/cair selain itu juga dalam mekanisme mobile phase ini terdapat partikel dengan pori berukuran mikron sehingga tekanan tinggi diperlukan agar fase gerak dan sampel dapat bergerak melewati pori tersebut nah, makanya alat ini disebut dengan HPLC. kemudian, prinsip kerja dari HPLC yang ke- 2 adalah stationary phase dimana dalam phase ini HPLC bekerja Dapat berupa zat cair/gas yang memang hampir sama dengan mobile phase tadi akan tetapi  Penggunaan pompa HPLC ini bertekanan tinggi yang dapat mendorong fase gerak dan sampel melewati fase diam (ciri khas) 1000 mpa (mega pascal)

High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

2. UPLC (ultraperformance liquid chromatography) 

alat ini merupakan variasi dari HPLC dimana fungsi sebagai Memisahkan satu senyawa dengan senyawa lainnya. UPLC ini memiliki beberapa perbedaan dengan HPLC diantaranya 

  • Dapat memisahkan partikel dengan ukuran sangat kecil (2μm)
  • Bekerja dengan tekanan tinggi –mencapai 100 mPa
  • Waktu yang digunakan dalam proses pemisahan singkat (1-2 menit)

UPLC ini juga memiliki prinsip kerja sebagai pemisahan campuran dari 2 cara yaitu ada adsorption (ekstraksi cair-padat) chromatography dimana fase ini melibatkan pemisahan campuran kimia dalam proses pemisahan campuran. dalam fase ini hampir sama dengan HPLC diatas dibagi menjadi 2 fase ada fase diam dan fase gerak.  

  1. FASE DIAM 

Adsorben (zat penyerap) adalah fase diam pada adsorption (ekstraksi cair- padat) chromatography.

  1. FASE GERAK 

Gaya yang ada pada fase gerak dapat membantu menghilangkan zat terlarut dari adsorben sehingga bisa bergerak bebas. Ada 2 zat yang digunakan pada fase gerak: cairan (liquid-solid chromatography) dan gas (gas-solid chromatography)

yang ke-2 ada partition chromatography (ekstraksi cair-cair) dimana Jenis UPLC yang paling banyak digunakan adalah kromatografi partisi.selain itu, Kedua fase pada prinsip partition chromatography dalam bentuk cairan. Selama pemisahan cairan-cairan, senyawa tertentu dipisahkan ketika mencapai 2 fase cair yang berada dalam kondisi kesetimbangan Dua fase cair tersebut adalah pelarut asli dan film pelarut

Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC)
cara kerja UPLC

3. LABORATORY STORAGE 

laboratory storage

FUNCTION:

  • untuk menyimpan sampel, spesimen, vaksin, obat-obatan, pada suhu tertentu
  • untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan ledakan bahan yang mudah menguap

TYPE:

  • Refrigerator (2⁰C to 10⁰C ) and freezer (-10⁰C to -25⁰C)

MECHANISM:

  • mempertahankan kisaran suhu yang sangat spesifik secara konsisten
  • hadir dengan fitur khusus termasuk termometer dan alarm canggih

 

4. CENTRIFUGE 

alat ini digunakan sebagai pemisah 

Fungsi

  • Melakukan pemisahan pada suatu larutan/komponen zat dengan proses pengendapan, hingga terbagi menjadi dua fase, yakni supernatan dan pellet
  • Digunakan pada laboratorium-laboratorium umum : untuk memisahkan plasma dari sel darah pada proses analisis darah
  • Untuk meneliti partikel virus, DNA, RNA dalam tubuh

prinsip kerja centrifuge 

Memanfaatkan gaya sentrifugal. Pada proses ini, semakin cepat putaran yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi gaya gravitasi yang dihasilkan. 

Gaya sentrifugal akan bekerja ketika mulai menyalakan mesin alat centrifuge. Komponen utama yang sangat penting pada centrifuge ini disebut motor. Motor ini yang akan bekerja memutar alat centrifuge. 

Dengan cara memutar suatu sampel pada kecepatan tinggi, dimana hal ini akan memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung, yang biasanya disebut dengan gravitasi pada proses pengendapan.

6. SONICATOR

Merupakan alat yang memiliki proses pengubahan sinyal listrik menjadi getaran fisik yang bisa diarahkan ke suatu zat tertentu

Fungsi

dapat digunakan untuk mempercepat pembubaran, dengan cara memecah interaksi antarmolekul serta menganalisis dinamika molekular dan kinetika reaksi pada pembelahan molekul. Ini sangat berguna ketika tidak memungkinkan untuk mengaduk sampel, seperti tabung NMR.

Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari sonikasi adalah gelombang suara ultrasonik yang dihasilkan oleh sonikator akan menghancurkan jaringan dengan menciptakan getaran-getaran yang menyebabkan terjadinya pemecahan dinding sel secara mekanik 

Cara Kerja

Metode sonikasi termasuk jenis metode top down dalam pembuatan material nano. Metode top down adalah proses sintesis nanopartikel secara fisika, dimana terjadi pemecahan material besar menjadi material berukuran nanometer

Metode ini dilakukan dengan karakteristik gelombang ultrasonik yaitu dengan mengakibatkan adanya getaran partikel medium amplitudo sejajar dengan arah rambat secara longitudinal, sehingga menyebabkan partikel medium membentuk suatu rapatan dan regangan. Kecepatan perambatan gelombang longitudinal bergantung pada modulus elastik yang setara dengan modulus pukal dan densiti medium dipengaruhi oleh parameter sonication, seperti daya input, waktu sonicasi, diameter probe, dan frekuensi sonikasion.

7. VORTEXER

Merupakan alat yang digunakan untuk mehomogenisasikan sampel yang sudah dicampurkan dengan pelarut organik.

Fungsi

Digunakan untuk mencampurkan cairan dengan proses homogenisasi. Pada alat ini, beberapa wadah yang dapat ditampung seperti tabung centrifuge, tabung reaksi, eppendorf, falcon dan wadah lainnya yang berukuran kecil. Sehingga memiliki ukuran yang pas dan sesuai dengan alat vortex mixer. Vortexer dilengkapi dengan speed range yang dapat mengatur kecepatan dengan sistem operasi yang telah dibuat secara otomatis dan canggih. Cara kerjanya didukung oleh mode touchscreen dan mode continous yang dapat bergerak secara terus menerus selama alat tersebut digunakan. Didalam alat vortex ini juga terdapat sensor infrared sehingga tidak diperlukan lagi tekanan yang kuat saat menggunakannya.

Cara Kerja

Instrumen vortex mixer tersusun atas motor mesin yang dialiri listrik dan memiliki poros penggerak. Poros tersebut akan bergerak vertikal saat alat dinyalakan. Untuk menampung sampel, alat ini memanfaatkan potongan karet yang dipasang sedikit di luar pusat alat.

Potongan karet tersebut kemudian akan ikut bergerak karena poros penggerak pada motor mesin. Motor mesin berosilasi dengan karet dalam gerakan melingkar yang sangat cepat. Gerakan ini kemudian akan menciptakan pusaran pada cairan. Pusaran tersebut akan menyatukan zat-zat yang sebelumnya terpisah hingga molekulnya diseragamkan.

8. PH METER 

Alat laboratorium yang digunakan untuk mengecek pH (power of hydrogen) dalam suatu sampel

Principle

  • Semakin tinggi H+ dalam suatu sampel cairan, maka semakin rendah pH nya alias bersifat asam
  • Semakin banyak ion OH- nya maka sampel cairan tersebut bersifat semakin basa

Kind

  • pH meter untuk sampel cair → laboratorium air dan industri
  • pH meter untuk sampel tanah → digunakan petani di sawah atau kebun

Components

  • Layar pH meter berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran/pembacaan dari pH. Selain pH, juga ditampilkan suhu dari sampel dan jam analisa.
  • Tombol fungsi ini ada beberapa macam berfungsi untuk mengatur/membuka menu dari pH meter.
  • Gagang berfungsi untuk sebagai tempat bersandar probe pH meter.
  • Gelas kimia untuk perendaman probe pH meter. Probe harus tetap direndam agar tetap sensitif terhadap sampel dan tidak mengalami kekeringan, ini akan menyebabkan probe/electrode rusak.

Bagaimana cara menggunakannya?

  1. Siapkan sampel cairan yang akan diuji. Tuang sampel tersebut ke dalam beaker gelas ukuran 250 ml atau yang pas dengan jumlah sampel.
  2. Celupkan bagian electrode/probe ke dalam sampel sambil diaduk secara perlahan kemudian lepas.
  3. Biarkan pembacaan pada layar berjalan hingga pengukuran pH dari sampel stabil ditandai dengan tulisan stable pada layar pH meter.  

9. MAGNETIC STIRRER

Fungsi

  • Mengaduk suatu larutan 
  • Memanaskan larutan cair secara magnetis dan mekanis

Prinsip kerja (Elektromagnetik)

  • Pengaduk magnet digunakan untuk mencampurkan semua jenis cairan
  • Pengadukan dihasilkan dari medan magnet yang ada
  • Ukuran kecepatan magnetic stirrer dapat diatur sesuai kebutuhan
  • (+) mempercepat homogenisasi

Cara Kerja

  • Siapkan wadah yang sudah berisi larutan cair
  • Tempatkan wadah di atas hotplate
  • Nyalakan kompor listrik dengan menghubungkan ke listrik
  • Atur suhu hotplate dengan mengatur tombol pengaturan suhu
  • Masukkan stik magnet ke dalam wadah yang di dalamnya terdapat larutan
  • Kemudian, atur kecepatan pengaduk magnet dengan menekan tombol pengatur magnet pengaduk searah jarum jam.
  • Jika, kecepatan pengadukan terlalu tinggi, sesuaikan lagi dengan memutar knop pengatur magnetik pengaduk berlawanan arah jarum jam
  • Aduk hingga larutan cair menjadi homogen
  • Setelah selesai, keluarkan pengaduk magnet dari wadah larutan cair
  • Matikan kompor listrik dengan memutuskan sambungan dari listrik