alat-alat di lab imunology

Page sebelumnya membahas alat-alat yang ada di lab farmakologi, sekarang saya akan membahas sedikit alat-alat dilab ke 2 yaitu lab imunologi. Pada lab ini terdapat 4 alat yang disebutkan oleh dokter siska dan seperti yang sudah di jelaskan di awal page bahwasanya kami tidak mengetahui jika ppt ini dibuat harus sesuai dengan lab yang ada di rshs kemarin dan kebetulan lab ini adalah bagian saya, desta dan tami yang mempresentasikan. Kami banyak tidak menjawab karena miskomunikasi (belum paham mengenai apa yang benar² diminta dokter Siska) maka dari itu, kami mempresentasikan apa adanya yang memang dokter Siska menanyakan pertanyaan tsb. 

Pada lab imunologi 4 alat yang kami presentasikan yaitu ada rt-pcr, flow cytometry, Elisa yang nyambung ke genexpert. Berikut adalah penjelasan sedikit dari alat² lab imunologi diatas. 

1.FLOW CYTOMETRY 

flow cytometry merupakan salah 1 metode pengukuran (metri) jumlah dan sifat-sifat sel (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit yang ditembus oleh seberkas sinar laser. dimana FC ini berfungsi sebagai penghitung  dan penganalisis dari  ukuran dan bentuk sel selai itu, FC ini dapat Menggolongkan dan mendeskripsikan tipe sel yang berbeda dalam populasi sel yang heterogen. nah, bagaimana dengan prinsip kerjanya ? apakah sama dengan alat-alat diatas atau tidak. berikut merupakan prinsip kerja dari flow cytometry 

Prinsip Kerja

prinsip kerja flow cytometry
  • Setiap sel yang melewati berkas sinar laser akan menyebabkan sinar laser terpencar (scattered) ke dua arah, yaitu forward scatter (FSC) yang paralel dengan arah sinar dan side scatter (SSC) yang arahnya tegak lurus pada arah sinar laser.
  • FSC → volume atau ukuran sel. Besarnya FSC berbanding lurus dengan atau menggambarkan volume atau ukuran sel. Sel yang mati (walaupun penampakan mikroskopis sebaliknya), terlihat lebih kecil dibanding sel hidup. Sel darah merah juga berbeda dengan sebenarnya, umumnya lebih kecil dari semua sel darah. Adapun SSC ditentukan oleh morfologi dan emisi sinar fluoresen yang dipancarkan oleh fluorokrom yang digunakan untuk mewarnai sel. Sinyal-sinyal itu dikonversikan menjadi angka digital dan diperlihatkan pada suatu histogram yang dapat dianalisis untuk memperoleh informasi tentang karakteristik sel bersangkutan. 
  • SSC → karakteristik sel
  • Identifikasi antigen dapat digunakan berbagai zat pewarna fluorokrom.
  • Fluorokrom merupakan suatu senyawa fluorescein yang dapat berpendar saat mengalami eksitasi oleh sinar dengan panjang gelombang tertentu

2.METODE ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay )

ELISA ini merupakan metode yang digunakan untuk menggabungkan spesifisitas antibodi dengan sensitivitas uji enzim secara sederhana, dengan menggunakan antibodi atau antigen. ELISA memiliki beberapa fungsi diantaranya 

  • memberikan pengukuran antigen atau antibodi yang baik secara relatif maupun kuantitatif.
  • mendeteksi adanya antigen yang dikenali oleh antibodi atau menguji antibodi yang mengenali antigen.

yang dapat kami temuka saat kami berada di lab ada 2 ELISA yaitu

gmb 1. ELISA reader 

dimana ELISA reader ini pun memiliki prinsip kerjanya sendiri, yaitu: 

  • Berkas cahaya yang melewati sampel memiliki diameter yang berkisar antara 1 sampai 3 mm.
  • Suatu sistem deteksi untuk mendeteksi cahaya yang berasal dari sampel, menguatkan sinyal dan menentukan absorbansi sampel. 
  • Selanjutnya suatu sistem pembacaan mengubahnya menjadi data yang memungkinkan interpretasi hasil pengujian. 

gmb 2. Elisa kit 

Selain ELISA memiliki prinsip kerja kita juga perlu mengetahui bahwasanya ELISA ini pun memiliki prinsip dasar dari cara kerjanya tersebut. berikut merupakan prinsip dasar ELISA

Prinsip dasar reaksi ELISA adalah mereaksikan antigen dengan antibodi yang berlabel enzim yang kemudian ditambah dengan substrat sehingga akan dihidrolisis menjadi presipitat warna yang dapat dideteksi menggunakan Elisa reader. TMB memiliki laju reaksi yang cepat sehingga cocok untuk analisis kinetik.  Blocking buffer ditambahkan untuk menghalangi tempat pengikatan protein Tambahkan antibodi primer yang sesuai Tambahkan konjugat antibodi sekunder-enzim yang sesuai yang mengenali dan berikatan dengan antibodi primer Tambahkan substrat TMB yang akan dikonversi oleh enzim menjadi bentuk yang terdeteksi

prinsip kerja dasar ELISA

Referensi : https://andarupm.co.id/prinsip-kerja-microplate-reader/

3.GENEXPERT 

Untuk mendeteksi mycobacterium tuberculosis dan kepekaannya terhadap rifampisin dengan menggunakan GeneXpert MTB/RIF selain itu juga genexpert ini dapat mendeteksi DNA kecil yang sedang diteliti di dalamnya 

Prinsip kerja :

Bakteri dalam sputum dilisiskan dan DNA bakteri diisolasi. Fragmen DNA spesifik M.tb diamplifikasi jutaan kali dengan Real Time Polymerase Chain Reaction. Primer dalam assai Xpert MTB/RIF memperbanyak bagian dari gen rpoB yang mengandung 81 pasangan basa “core”. Probes dapat membedakan conserved wild-type sequence dan mutasi pada core yang berhubungan dengan resistensi terhadap RIF

Untuk PCR sendiri nanti akan dijelaskan lebih lanjut di alat-alat lab molekuler. karena saat lab immunology saya pribadi tidak begitu memperhatikan letak alat-alanya dan juga jumlah alatnya. Kemudian juga dokter siska meminta kami untuk mengingat kembali apa saja yang belum terdaftar alat-alatnya. sebelumnya dokter siska juga menanyakan kepada saya terkait letak DBS (dried blood spots) di lab immunology ini. teman-teman saya pun melihatnya tetapi memang namanya saja bukan DBS hanya saya yang mendapatkan presentasi ini ketemunya DBS 

Referensihttps://www.infolabmed.com/2017/03/genexpert-mtbrif-pengoperasian-alat.html