Di elisa ini kami bertemu dengan bu dwi selaku teknisi ELISA di lab imunology dimana secara singkatnya elisa ini digunakan sebagai penentu dalam mengukur peptida, protein, hormon, antigen atau antibodi yang ada dalam sampel, dimana sampel yang diambil untuk mengukur sampel ini adalah air liur, cairan cerebrospinal fluid, serum, plasma dan lainnya.
Elisa juga dapat digunakan sebagai pengambilan antigen antibody dari suatu imun misalnya contoh 1 penyakit yang berkaitan dengan imun adalah lupus kemudian, bu dewi juga juga bertanya sedikit mengenai antigen dan antibodi seperti antibodi itu termasuk kepada apa? yaitu protein. Bu Dewi menjelaskan mengenai teknis saja tidak dengan lengkap sambil praktik kecuali nanti ada video cara menggunakan elisa kita dan reader.
ELISA singkatan dari Enzyme-linked immunosorbent assay, Secara singkatnya ELISA ini pure untuk menentukan antigen, antibodi, serum yang ada dalam sampel. Dalam sebuah pemeriksaan ELISA, ELISA ini menggunakan 3 tahap pemeriksaan agar lebih diperhatikan penanganan sampelnya. Berikut adalah tahap-tahap pemeriksaan sampel menggunakan metode ELISA:
1.PRE ANALITIK
(Pengambilan Sampel)
- Dimulai dari pengambilan sampel (betul tidak pengambilannya, cara ambilnya benar tidak, penampung sampelnya benar tidak, pelabelan, pengiriman sampel, suhu pengiriman, jam pengambilan, jam dikirim, dan juga jam diterima)
- Jangan menagmbil asal sampel darah yang ingin diperiksa. seperti layaknya kita tahu apa yang ingin diperiksa, kemudian juga yang dibutuhkannya apa
- ELISA ini di ambilnya sampelnya berupa darah karena darah ketika di centrifuge (akan dijelaskan dibawah) itu menjadi 3 cairan yaitu ada plasma, sel darah putih dan platelet juga sel darah merah. nah, uji ELISA ini menggunakan plasma yang terkandung dalam sel darah merah
- Tabung untuk menampung darah: (perbedaan tabung dilihat dari tutupnya)
- Kuning & Merah = untuk membuat serum
- utk periksa ELISA, fungsi ginjal- pretinin, fungsi hati – Haseotes DFT, kalsium juga natrium
- Ungu, Hijau & Biru = ada antikoagulan (agar darah tidak membeku)
- Ungu isinya EDTA (utk pemeriksaan hematology rutin seperti HB, eritrosit, trombosit ,HBA1C)
- Hijau isinya Na+ heparin (untuk pemeriksaan sitokin, protein-protein dengan menggunakan elisa. Sel yang diambilnya adalah leukosit/sel darah putih)
- Biru isinya sitrat (untuk faktor pembekuan seperti protrombin time, APPT, juga trombosit)
- Kuning & Merah = untuk membuat serum
(Pelabelan)
- Pada sampel minimal tiga yang perlu diketahui
- ID (biasanya biar mudah pakai rekam medis agar tidak ketukar bila tanggal lahir dan nama pasien sama dengan orang lain)
- nama & umur
(Suhu pengiriman sampel)
- Harus tau kita mau periksa apa
- Suhu, stabilitas suhu ruangannya (EX: 2-8 derajat) atau berapapun itu
- Suhu dapat mempengaruhi kesalahan dari pemeriksaan sampel nantinya. maka dari itu, suhu ini perlu di perhatikan juga
(LAB)
- Setelah di proses pengiriman, sampai di lab kemudian di proses pengambilan serum.
- Syarat sampel harus beku
- Untuk mendapatkan serum, sampel di putar dengan centrifuge untuk memisahkan serum/plasma, leukosit dan eritrosit
Centrifuge
Ada 3 centrifuge di lab imunology dengan beberapa perbedaan berdasarkan fungsinya masing-masing
- Centrifuge A
-
- Hanya bisa dipakai tabung mini yang ukurannya 5-15 ml
- Kecepatannya hanya 3000 rbm
- Tidak bisa pakai suhu
- Kalau berputar dia datar
- Centrifuge b
- Bisa di set suhu
- Bisa dipakai kapasitas tabung yang kecil – 50 ml
- Untuk mengubah kapasitas tinggal di set rotornya
- Kalau berputar dia bisa naik keatas / bengkok ke atas
- Kalau sudah selesai berputar bisa dilihat gel nya bediri
- Centrifuge c
-
- Rotornya besar
- Kalau berputar dia bentuknya datar/ lurus
- Centrifuge ini gelnya tidak begitu kelihatan
Jika serum sudah dapat dari hasil putaran centrifuge maka serum akan dipisahkan bisa langsung diperiksa atau bisa disimpan di freezer dengan suhu -20 itu tahan 2-3 bulan kalau di -80 bisa tahan lama bertahun-tahun asal suhu stabil dan dipantau setiap pagi dan sore
2.ANALITIK
Periksa elisa (periksa dari sampel serum)
- Plate elisa
- HRP terkonjugasi
- Buffer biluence
- Pipet multichanel.macro pipet (1x nyedot bisa langsung 8 well)
- Quantiferon
QuantiFERON Control Panel dapat digunakan untuk menilai kinerja QuantiFERON ELISA yang digunakan untuk mendeteksi respons CMI. 3 level kontrol mencakup konsentrasi IFN-γ yang berbeda dan memberikan hasil di seluruh rentang QuantiFERON ELISA. QuantiFERON Control Panel mencakup set 3 kontrol interferon-γ (IFN-γ) untuk penggunaan opsional dengan uji kadar imunitas seluler (Cell-Mediated Immune, CMI) QuantiFERON. Kontrol IFN-γ diberikan pada tiga level (1, 2, dan 3) dalam rentang linear QuantiFERON ELISA. Biasanya ini digunakan untuk pemeriksaan sampel tuberculosis
Secara singkatnya cara kerja dari Elisa washer ini adalah :
Sampel — Dimasukan ke plate — Inkubasi — Cuci
Prinsip kerja ELISA
- Sampel serum di simpan dengan antibodi dari kit nya, dalam 1 kit ada platenya nah, di paltenya itu sudah di label. Saat beli kita menemukan ada plate yang kosong ada juga plate yang sudah di tempel antigen atau antibodi
- Reaksikan dengan sampel
- Dibantu dengan biluence buffer nanti dimaukan dulu delusion buffer setelah itu serum
- Direaksikan/ diinkubasi (untuk mereaksikan antigen dan antibodi yang ada di well dan yang ada di sampel kita), 1-2 jam dengan tujuan agar berikatan antigen antibodinya
- Cuci (ELISA washer)
-
- Membuang sisa-sisa sampel yang tidak berikatan
- Tergantung pencucian 3-4x dalam 1 xcuci, ada yang 5x dalam 3cuci
- Kitnya:
- wash buffer, delusion buffer, standar, HRP, substar dan plate (cari lagi)
- Kasih substrat
- menguatkan ikatan-ikatan antigen dan antibodi tadi
- Warnai dengan enzim
- warnanya biru masker (kalau ada warna biru berarti itu sudah berikatan)
- waktunya ada yang 15-30 menit terbentuk warnanya tergantung kit yang kita pakai
- Stop
- agar tidak memberikan warna , yang dibaca di elisa reader itu adalah warnanya yang nantinya biru akan jadi kuning
- kuning (+) — ada ikatan
- putih (-) — tidak ada ikatan
- Dibaca di ELISA READER
- Elisa reader alat untuk membaca plate ELISA untuk menentukan konsentrasi antigen atau antibodi yang terkandung dalam sampel. Prinsip kerja ELISA reader dengan mendeteksi sinyal cahaya yang dihasilkan oleh sampel yang telah dipipet ke dalam microplate. Sifat optik sampel ini adalah hasil dari reaksi biologis, kimiawi, biokimia atau fisika.
- Keluar angka-angka (nanti di catat di buku) — manual
- Pakai soft ware
- Angka yang sudah di catat itu bukan konsentrasi tetapi angka tersebut perlu di hitung lagi. Cara menghitungnya bisa menggunakan software atau dibandingkan dengan kurva standar
- Pengenceran (mengetahui konsetrasi dari sampel), harus ada OD value dari masing-masing konsentrasi misalnya aingin diencerkan 0-2000 berarti harus tau dulu 0,150,500 dst
- OD yang keluar dari alat dimasukkan ke software sama standarnya nanti baru keluar hasil
- manual
- Bikin kurva standar dari nilai-nilai OD standar
- Rumus menghitung pada kurva = y=x+….. ? (OD nya masuk ke x atau y)
NOTES:
- Setiap menggunakan ELISA itu pasti ada standar, yang udah di sediakan dari kitnya
- Standar = sesuatu yang diketahui nilainya, setelah tahu standarnya nanti di lakukan pengenceran
- Standar value sudah disediakan di kitnya sesuai sampel yang ingin kita teliti
- Jika hanya penelitian itu tidak ada standanrya tetapi, jika di klinik seperti hasilnya dibutuhkan pasien itu baru ada standar value dari sampel nya
- Harus tau kita mau meriksa apa dulu dari penyakit pasien itu contoh pasien talasemia ferritin nya besar nah itu nanti di teliti dulu di kira-kira untuk bagaimana standar value yang nantinya akan di encerkan
3.PASCA ANALITIK
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=ECjGF1qMx6w (analisa sampel dengan ELISA)
Berikut merupakan alat-alat ELISA KIT
- Larutan Pengencer Sampel
Dalam menguji ELISA dibutuhkan larutan pengencer ini sebagai sampel yang diambil untuk melakukan uji elisa, membutuhkan konsentrasi yang tidak pekat. Larutan pengencer yang digunakan bisa bermacam-macam, mulai dari akuades ataupun cairan spesifik yang berhubungan dengan sampel tersebut.
2. Microplate
Microplate ini biasa disebut Well adalah plat yang digunakan untuk menaruh tube sampel yang akan diuji menggunakan elisa.
Komponen Elisa Kit bernama well ini jumlahnya beragam, ada yang 48 sampai 96 well. Jika jumlah well 48, maka batas sampel yang bisa digunakan sampai 46, bagaimana sisa untuk lebuang lainnya? Sisa 2 lubang yang digunakan pada komponen Elisa Kit tersebut berfungsi untuk tempat kontrol positif dan kontrol negatif. Nilai dosis dari kontrol negatif tidak boleh lebih tinggi daripada nilai standard, begitu juga nilai dosis. Jika tidak, maka hasil test pun akan invalid.
3.Tissue
Tissue bisa mempengaruhi hasil dari nilai absorbansi sampel tersebut. Kesalahan bisa terjadi karena tangan yang tidak bersih hingga larutan sampel hasil pengenceran yang keluar sehingga tidak sesuai dengan konsentrasi yang telah dibuat. Jadi, untuk meminimalisir kesalahan tersebut, kita wajib menggunakan tissue agar pekerjaan kita selalu terjaga.
4.Larutan Standard
Produsen Elisa Kit akan memberikan standar berbeda dengan konsentrasi yang dibutuhkan. Dengan menggunakan standar, kita akan mendapatkan kurva dan dapat membaca nilai konsentrasi dari kurva yang dihasilkan saat uji elisa sudah berjalan. Larutan standar yang dibahas ini berfungsi untuk mendapatkan kurva dan membaca nilai konsentrasi dari kurva saat uji menggunakan elisa reader
5.Wash Buffer
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH nya dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air. Nah, hal ini yang juga dibutuhkan dalam komponen Elisa Kit. Pada pengujian elisa, wash buffer berfungsi untuk membuang antibodi atau antigen yang tidak berikatan.
6. Micropipet, macropipet/multichannel dan vial tube
Mikropipet digunakan untuk mengambil sampel yang ada di tube pelabelan awal kemudian, vial tube digunakan untuk menyimpan sampel yang diambil tadi. Keduanya berikatan jika salah satunya tidak ada maka peneliti akan bingung untuk menyimpan sampel dimana.
Macropipet fungsinya sama dengan micropipet tetapi yang membedakan adalah macfopipet ini dapat mengambil sampel langsung banyak bisa sampai 8 sampel dari cairan yang akan diteliti
7. Stop Solution
Stop solution ini digunakan untuk menghentikan reaksi pada saat menjalankan serangkangkaian pengujian elisa dengan elisa kit. Rangkaian stop solution dapat berupa larutan asam klorida atapun asam sulfat, dan juga menjadi komponen elisa kit yang penting.
Referensi: