Pada hari ini kami melaksanakan seminar pakar bersama dokter siska yaitu membahas topik yang tentunya berkaitan dengan kanker payudara dengan judul “urgensi nutrisi pada kanker payudara”. Tidak lama dari pembukaan dokter siska langsung mulai seminar pakarnya melalui presentasi ppt yang beliau buat.
Pertama dokter siska membahas terkait latar belakang adanya kanker payudara di indonesia pada tahun 2020 dimana terdapat 66.000 kasus diindonesia ini dibandingkan dengan kanker lainnnya. Dilihat dari adanya faktor risiko yang dihubungkan dengan Breast Cancer, nutrisi ini juga termasuk sebagai salah satu faktor yang terlibat adanya risiko kanker payudara. Dilihat segi status nutrisi dan status metabolisme yang nantinya akan menjadi suatu massa pada tubuh seperti berat badan, tinggi badan, mineral, lemak dll. menjadi satu acuan pula risiko adanya kanker payudara karena obesitas. Mari ulas balik sedikit mengenai obesitas, Obesitas merupakan sebuah karakteristik dimana adanya peningkatan lemak dalam tubuh yang nantinya akan menghasilkan keseimbangan energi kronik yang positif sebagai contoh dalam nutrisi itu ada 2 bagian ada macronutrien dan micronutrien. Zat Macronutrien itu sebagian besar terdiri dari karbohidrat, protein, lemak dan air dimana Makronutrien ini adalah nutrisi yang memberi kita energi. Mereka juga sangat penting bagi tubuh, dalam jumlah yang lebih besar daripada zat gizi mikro. Zat micronutrien merupakan nutrisi yang sangat penting untuk aktivitas sehari-hari yang benar, tetapi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh kurang dari makronutrien seperti vitamin dan mineral. Ketika kita hanya memakan zat macronutrien yang banyak (calories in) dan tidak seimbang dengan calories out itu hasilnya seseorang akan mengalami obesitas. Jika ada yang bertanya bagaimana seseorang ketika dia sudah memakan banyak lemak seperti gorengan kemudian ia tersaradar bahwa dirinya kelebihan kalori dan ia melakukan diet tetapi, saat melakukan diet ia merasakan masih tersisa kalori dalam tubuhnya? mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Penjelasan gambar kiri :
Ketika ada seseorang mengonsumsi glycogen atau gula di ubah menjadi glukosa — pyruvate adanya perombakan asam lemak yang akan diubah menjadi acetyl-CoA terus akan bersambung menghasilkan asam lemak — triacylglicerol dst. dalam tubuh itu terus berputar walaupun mengonsumsi yang tidak berlemak tetapi dari kalori yang masuk pasti ada sisa-sisa lemak yang akan terseimpan dalam tubuh ( hanya sekedar tahu saja untuk pembaca dalam ilmu kedokterannya)
Dari gambar diatas kita dapat mengetahui bahwa adanya calories in dalam tubuh itu perlu di timbangkan dan diatur untuk menjadi seimbang dengan massa tubuh maka dari itu, adanya dietary recall kemarin yang sudah saya jelaskan saat pertemuan lalu itu sangat penting untuk memperbaiki komposisi makanan yang kita makan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari terjadinya obesitas. Untuk calories out sendiri perlu diadakannya tambahan perhitungan untuk lebih seimbang dengan calories in. Berikut cara menghitung calories out
Singkatnya untuk lebih teratur dalam mencegah obesitas juga mencegah faktor risiko adanya kanker payudara yaitu seseorang perlu menyeimbangkan 6 kelas nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air dengan dibantu memperhitungkan sesuai rumus yang ada pada dietary recall kemarin dan menghitung menyeimbangkan calories in dan calories out setelah beraktivas dan makan sehari-harinya
Setelah selesai presentasi dan diskusi dokter siska langsung menutup kegiatan sekar pada hari ini dan dari saya pribadi mendapat wawasan baru mengenai kaitan obesitas dan kanker payudara kemudian bisa lebih paham dan tergambar lebih jelas bagaimana menghitung massa tubuh beserta estimated energy requirement yang menurut saya itu ilmu yang menarik dan mudah diimplementasikan dikehidupan sehari-hari.
END & NEXT PAGE