Robot dengan otak di awan (bagian 2)

Melanjutkan coretan sebelumnya tentang robot dan sesuai pertanyaan akhir dari bagian pertama : mungkihkah robot suatu saat dapat memiliki emosi dan mengambil alih peradaban dunia dari manusia?.

Sebenarnya ada beberapa penelitian lain yang sedang dipelajari oleh para peneliti dunia yang secara langsung tidak berhubungan dengan robot, namun penelitian- penelitian tersebut dapat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi robot yang ada pada saat ini.

Bioinformatika

istilah bioinformatika atau bio informatics sebenarnya sudah berkembang lama dikalangan dunia teknologi luar, bahkan sempat menempati tingkat pertama penelitian sains di dunia komputer. Bio informatika ini  dapat dikatakan sebagai penjelasan bagaimana teknologi komputasi dapat dimanfaatkan dalam menganalisis informasi biologi dengan memanfaatakan metode-metode matematik untuk dapat memetakan masalah-masalah biologi. Salah satu masalah utama yang dipecahkan adalah bagaimana memetakan DNA dan lain-lain. Bioinformatics sangat berperan dalam proses komputasi pola gen makhluk hidup yang sangat rumit sehingga dapat tergambar dan dapat dimengerti. Dengan pola-pola tersebut cukup banyak peran bioinformatics untuk melihat gen tidak terkecuali gen manusia. Untuk saat ini sepengetahuan saya hubungan bioinformatika dengan robot belum ada. Namun saya punya keyakinan bahwa suata saat kedepan pengembangan robot humanoid akan terbantu oleh bioinformatika.

Metode pelatihan Softskill

Semenjak 2000 -an mulai menjamur pelatihan-pelatihan softskill baik berupa ceramah motivasi, atau pelatihan strategi marketing yang dibawa oleh perusahaan MLM telah memberikan sebuah bukti yang implementatif bahwa merubah pola hidup sangat dimungkinkan. Metoda-metoda ini merupakan bagian keilmuan psikologi yang lebih mudah dipahami dan terpetakan. Dengan adanya metoda-metoda tersebut, pengembangan robot yang dapat melihat perilaku seseorang adalah dimungkinkan.

Jejaring Sosial sebagai sumber data personal digital

Facebook, twitter dan kawan-kawan jejaring sosial lainnya telah memperlihatkan sejumlah data-data berupa status baik status yang berisi sampah, sumpah dan pesan-pesan cerah telah menjadi fenomena bari dalam beberapa tahun terakhir ini. Dengan data-data tersebut sebuah robot sudah sanggup untuk mencari tahu siapa yang dihadapannya bahkan hingga informasi pribadi.

Sumber Energi adalah penting

Coba lihat ke jalan tol, sesekali lihat lampu penerangan yang dipasang dipinggir jalan. Setiap tiang lampu, dilengkapi oleh sel penampung energi tenaga surya (solar cell). Saya coba tangkap bahwa upaya ini sebagai bentuk upaya bagaimana pengelola tol dapat menerangi jalan tanpa ketergantungan yang berlebih dari aliran listrik yang ada. Selain itu saat ini konsep wireless charging sudah dapat diterapkan di perangkat genggang, meskipun wireless disini sebenarnya masih bersifat unpluged, si perangkat harus tetap disimpan di sumber pengirim energi namun bedanya tanpa ada colokan, hanya disimpan. Penelitian wireless charging masih terus dikembangkan dengan harapan charging benar-benar wireless.  Jika saja robot memiliki fungsi ini pastinya robot ini akan tambah keren, ya.. setidaknya dapat mengalahkan robot wall-e.

Alat bantu medis

Jangan pernah meremehkan teknologi medis yang ada saat ini, beberapa alat bantu pengganti organ tubuh manusia sudah mulai diproduksi. Dari mulai tangan , kaki, alat bantu pernapasan, dan lain-lain. Alat bantu medis saat ini telah dijadikan alternatif dunia kedokteran dalam memberikan solusi. Perkemabgan ini telah dilanjutkan agar bagaimana alat-alat bantu tersebut diteliti hingga bagaimana agar dapat berkomunikasi dengan sistem saraf. Hasil akhirnya fiksi ilmiah memperlihatkan gambaran seperti film robocop.

Berdasarkan hal-hal tersebut dapat kita bayangkan robot seperti apa yang dapat mungkin dikembangkan ? namun ternyata pertanyaan awal masih belum terjawab : mungkihkah robot suatu saat dapat memiliki emosi dan mengambil alih peradaban dunia dari manusia?.

(bersambung)