Facebook ramai-ramai mulai banyak dikecam gara-gara mulai dirasakannya dampak negatifnya oleh beberapa kalangan, mulai dari perubahan pola kerja di sebuah kantor, krisis rumah tangga dll. Beberapa pesantren bahkan mulai mengharamkan penggunaan facebook termasuk MUI yang sedang mempertimbangkan juga. Memang di facebook yang narsis, yang ngocol yang semangat terus menyumbangkan catatan kecil dan foto-foto pengalamannya saking cocoknya banyak kalangan pegawai, mahasiswa dan pelajar mulai addict bahkan jadi autis dengan perangkat mobilenya masing-masing. Satu lagi kabar yang mencengangkan bahwa Facebook dibuat oleh seorang programmer muda yang seorang “yahudi” . Bahkan dari keuntungan facebook ini sebagiannya disumbangkan untuk mendukung penyerangan Israel Ke “Palestina” !! benar kah?, lalu mengapa facebook dipertahankan? . Continue reading Facebook : Social Network sebagai Madu atau Racun?
Mendapatkan “teror” dari para reseller microsoft memaksa sebuah perusahaan pindah ke opensource
Client saya beberapa kali mengeluhkan telpon dari seseorang yang mengatasnamakan reseller microsoft resmi, mereka selalu mengingatkan bahwa pemanfaatan software microsoft ada yang sudah menyalahi kontrak. Baru enam bulan pihak pimpinan perusahaan dengan itikad baik merencanakan pembelian software microsoft secara legal, namun dengan terbatasnya dana, pembelian dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yang dibeli adalah sistem operasi server beserta database server. Namun itikad baik ini telah dimanfaatkan oleh para marketing sebagai celah untuk memaksa agar client saya membeli seluruh sistem operasi client. Sepertinya microsoft sudah kecolongan oleh para partnernya yang berlomba menarik pembeli dengan cara-cara menelepon dan memberikan “ancaman halus” tidak hanya kepada perusahaan yang ssama sekali belum menggunakan software legalnya, namun sayangnya perusahaan yang baru sebagian membeli software legal saja di tekan. Dan akhirnya client saya ikut streess dan memutuskan berpindah ke opensource. Continue reading Mendapatkan “teror” dari para reseller microsoft memaksa sebuah perusahaan pindah ke opensource
“Qimo” : OS Linux Untuk Anak
Melanjutkan tulisan sebelumnya (Menuju Keluarga yang Bebas Software Bajakan red). Penulis mencoba mengajak lebih mendalam mengenai software-software opensource yang cocok untuk keluarga khususnya untuk anak. Bermula dari rencana saya untuk memanfaatkan PC “usang” yang akan saya berikan untuk anak saya yang masih berusia 3(tiga) tahun, saya menginginkan sesuatu yang khusus agar anak dapat menggunakan dengan leluasa aplikasi khusus untuk anak bukan game atau acara tv yang kurang layak, selain itu pertimbangan mendidik anak untuk terbebas dari barang bajakan tidak kalah penting. Setelah beberapa hari browse di internet, akhirnya saya menemukan sebuah Sistem Operasi berbasis linux yang benar benar ditujukan untuk Anak mulai dari usia 3 tahun. Namanya “Qimo”. Continue reading “Qimo” : OS Linux Untuk Anak
Visual Studio 2010!!, Whats Next?
I’m still using VS2005, and we have VS2008 but not ready to move to VS2008 then heard that VS2010 is prepare to launch. Hmmmm… microsoft says technology will getting fast and fast change. I just asking to my self is this true, or microsoft has alot big mistake every launch software and decide new version in less than 5 years ? . Or its just marketting strategy , to package new version and the real is bug fix?. Continue reading Visual Studio 2010!!, Whats Next?
IT Quality Management System base ISO 9001:2000
Management Standard are still relevant in a world of accelerated technology and globalization. This is an issue that make question relevant or not relevant. But till this time standard are most useful when aplied in stable and predictable environment. ISO 9001:2000 is one of international standard that make big question is it relevent for this year especially for IT world?. Continue reading IT Quality Management System base ISO 9001:2000
Menuju keluarga yang bebas dari ketergantungan software bajakan
Mengapa sebagian masyarakat indonesia ketergantungan barang bajakan (khususnya software) ? Faktor Ekonomi kah ? Mental kah ? Sepertinya tidak mudah untuk melepas ketergantungan ini, ada kemungkinan lain yang membuat masyarakat kita ketergantungan, jangan- jangan di “luar sana” para raksasa software malah sedang bertepuk tangan dengan ketergantungan ini (software bajakan), Seolah-olah kita dipaksa kecanduan dengan software yang ada dan perlahan- lahan setelah sulit melepaskan kita dipaksa harus bayar. Continue reading Menuju keluarga yang bebas dari ketergantungan software bajakan